Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi di Mata Keluarga

MONITORDAY.COM - Sejatinya, seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya dapat mengontrol diri dari berbagai keinginan yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Walaupun, terkadang seseorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya malah terjebak pada pola hidup boros dan berlebihan.
Sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan publik usai namanya diusulkan menjadi calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Suami Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono ini juga dikenal selain tegas, juga sederhana. Kesederhanaan Andika turun dari sang ayahnya yang bernama Sunarto.
Hal ini disampaikan paman Andika Perkasa di Blitar, Jawa Timur, Masduki yang juga adik ipar ibunda Andika, UdiatiUdiati pada Rabu malam.
Menurut sangat paman, ayah Andika Perkasa dahulunya adalah seorang perwira militer. Selama hidupnya, Sunarto ternyata tidak memiliki mobil pribadi.
"Mas Sunarto itu orang yang sederhana, bersih, putih. Tidak punya mobil pribadi. Hanya mobil dinas ketika belum pensiun," ungkap Masduki.
Hidup di keluarga TNI-Polri
Masduki, paman Andika sendiri merupakan polisi yang pernah menjabat menjadi Kapolsek di Blitar.
Sang paman juga menyebutkan, kakek dan nenek Andika, Bajuri dan Tuminah menikahkan empat putrinya dengan anggota TNI. Termasuk ibu Andika Perkasa, Udiati yang menikah dengan Sunarto.
"Pak Bajuri dan Ibu Tuminah ini punya lima anak perempuan. Semuanya menikah dengan anggota TNI kecuali istri saya, Sukesi, yang menikahi saya anggota Polri," ucap Masduki.
Kakek Andika Perkasa, Bajuri bukanlah anggota TNI, namun PNS di SMPN 1 Kota Blitar.
Menurut pengakuan sangat paman, cucu pasangan Bajuri-Tuminah tidak ada yang menjadi tentara atau polisi, kecuali Andika dan adik bungsunya, Bhirawa Braja Paksa.
Bhirawa adalah perwira polisi berpangkat Komisaris Besar yang kini menjabat sebagai Kabid Propam di Polda Metro Jaya Jakarta.
Sosok yang tak lupa kampung halaman
Tak lupa dengan kampung halaman, ujar sang paman, Andika juga sering meluangkan waktunya ke Blitar ketika bertugas di Jawa Timur.
Saat mampir, ia biasa menyempatkan diri berziarah ke makam kakek-neneknya di pemakaman Kelurahan Karanglo. Bakan, menemui keluarga besarnya, seperti saat melakukan kunjungan kerja di Markas Batalyon Infanteri 511 Blitar.
"Waktu itu kami berkumpul di rumah adik saya, Hariyanto. Kami foto-foto bersama. Dia mengenal hampir semua anak-anak paman dan bibinya," ungkap bibi Andika, Sukesi.
Kebiasaannya ini sudah lakukan sejak Andika menjadi siswa Akademi Militer Magelang. Misalnya, setiap libur panjang dirinya selalu pulang ke Blitar.
Walaupun banyak kesibukan, dia pasti pulang ke Blitar paling tidak sekali dalam setahun.
"Dan ketika sudah mulai memiliki jabatan, dia seperti berusaha mengatur setiap adanya kunjungan kerja ke Blitar, biar bisa nyekar ke makam kakek dan neneknya serta bertemu kami," kata Masduki.
Sifat ramah Andika Perkasa
Selain sederhana dan tegas, Andika dikenal juga sebagai sosok yang ramah dan tak canggung saat bersama keluarga besarnya.
"Kalau ada sepupunya yang belum dia kenal atau dia lupa namanya, dia pasti akan tanya, 'yang ini siapa?'," tutur Masduki.
Mengenai anggapan bahwa Andika adalah sosok militer yang menjunjung tinggi profesionalisme, sang paman oun sependapat.
Menurut dia, Andika juga seorang prajurit TNI yang profesional namun masih menjaga nilai-nilai tradisi termasuk menziarahi makam kakek-neneknya serta menjaga hubungan kekeluargaan dengan saudara-saudaranya.
"Dan kami keluarga Blitar mendoakan semoga beliau amanah mengemban jabatannya jika nanti memang benar jadi dilantik sebagai Panglima TNI," ucapnya.