Buwas Angkat Bicara Soal Tidak Dimasukkannya Bulog Dalam BUMN Pangan

MONITORDAY.COM - Perum Bulog angkat bicara soal tidak dimasukkan dalam holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan.
Demikian disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Jakarta, Kamis. (4/2/2021).
Pria yang akrab disapa Buwas itu menyebutkan bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir memang berencana mengubah fungsi Perum Bulog sebagai badan pangan nasional. Namun, ia tidak mengetahui perubahan tersebut direalisasikan.
Disisi lain, Buwas mengaku tidak mempersoalkan terkait dibentuknya holding BUMN Pangan tanpa memasukkan Bulog yang memang ditugaskan sebagai pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan buffer stock.
Meski demikian, lanjut Buwas, Bulog akan terus fokus menjalankan penugasan pemerintah, terutama menjaga stok aman cadangan beras pemerintah (CBP), serta menyerap produksi gabah petani guna stabilisasi harga.
Diketahui, holding BUMN sektor pangan yang telah dibentuk oleh Kementerian BUMN terdiri dari PT RNI, Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam. Induk BUMN pangan adalah PT RNI.
Adapun sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pun telah mendorong agar pemerintah segera membentuk badan pangan nasional.