Bulan April adalah Bulan Sepak Bola Bagi Indonesia

Bulan April adalah Bulan Sepak Bola Bagi Indonesia
Para pemain PSSI tempo dulu/ net

MONITORDAY.COM - Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Dalam bahasa Inggris lebih sering disebut dengan istilah soccer. Karena istilah football di Amerika Serikat lebih sering digunakan untuk olahraga semacam rugby. Popularitas sepakbola pun semakin tak terbendung hingga abad ini.  

Tak hanya dari aspek bisnis, sepakbola tak jarang ditunggangi muatan politis. Siapa yang menguasai organisasi sepakbola memiliki daya tawar untuk menempati posisi politik dengan modal popularitas organisasi sepakbola yang dipimpinnya. Ajang sepakbola juga menjadi alat kampanye untuk menyampaikan pesan bahwa seorang pemimpin mampu mengantarkan prestasi melalui olahraga ini. 

April adalah bulan bola bagi Indonesia, Dan tanggal 19 April  adalah hari sepakbola bagi Indonesia. Di tanggal ini pada tahun 1930 Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI didirikan. PSSI menjadi organisasi yang bertanggung jawab mengelola sepak bola asosiasi di Indonesia. DI msa Hindia Belanda, prestasi sepakbola Indonesia lumayan membanggakan. 

Pada tahun 1952 menjadi tonggak penting perjalanan keorganisasian PSSI. Di tahun tersebut PSSI bergabung dengan badan sepak bola dunia, FIFA. Berbagai program dan kegiatan organisasi internasional ini sangat penting artinya bagi perkembangan sepakbola sebuah negara.   

Berbagai kompetisi lokal menjadi penanda kebangkitan sepakbola Indonesia. Dengan badan sepak bola Asia, AFC, pada tahun 1954. PSSI menggelar beragam kompetisi dan turnamen, seperti Liga Indonesia atau Liga 1, lalu ada Liga 2, Liga 3, Liga 1 Putri, Piala Indonesia, Elite Pro Academy, Piala Soeratin dan Piala Pertiwi

Kini kursi kepemimpinan PSSI diisi oleh Mochammad Iriawan yang menang mutlak pada Kongres Luar Biasa PSSI tahun 2019. Pria berlatar Jenderal Polisi ini menjadi tumpuan harapan publik bola Tanah Air. Ia diharapkan menjadikan sepakbola Indonesia tidak berhenti sebagai bisnis. Prestasinya pun mesti klimis. 

Beberapa waktu sebelumnya kepengurusan PSSI selalu berhadapan dengan masalah. Dari soal rebutan kepengurusan hingga korupsi mafia bola. Uang yang beredar di seputar bisnis sepakbola memang sangat besar. Sponsor rela merogoh kocek karena sepakbola menjadi event yang menarik perhatian jutaan pecandu bola. 

Dengan penduduk 270 juta, Indonesia mestinya memiliki prestasi sepakbola yang dapat dibanggakan. Namun di level Asia Tenggara saja kita masih kalah dibanding Thailand dan Vietnam. Padahal prestasi pemain kita yang sudah merumput di klub-klub dunia cukup banyak.