BNPB : Kerugian Bencana Sulteng Capai 13 trilyun
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data kerugian akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. BNPB menyebut kerugian mencapai Rp 13,82 trilyun, dari penghitungan sementara kerusakan yang terjadi.

MONITORDAY.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data kerugian akibat bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. BNPB menyebut kerugian mencapai Rp 13,82 trilyun, dari penghitungan sementara kerusakan yang terjadi. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah.
"Hasil perhitungan sementara terhadap kerugian dan kerusakan akibat bencana berdasarkan data per 20/10/2018, mencapai lebih dari 13,82 trilyun rupiah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/10).
"Diperkirakan dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini akan bertambah, mengingat data yang digunakan adalah data sementara," imbuhnya.
Sutopo mengungkapkan, Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini meliputi 5 sektor pembangunan yaitu kerugian dan kerusakan di sektor permukiman mencapai Rp 7,95 trilyun, sektor infrastruktur Rp 701,8 milyar, sektor ekonomi produktif Rp 1,66 trilyun, sektor sosial Rp 3,13 tilyun, dan lintas sektor mencapai Rp 378 milyar.
Selain itu, Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman, kata Sutopo adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Ia mangatakan, Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat.
"Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman disana. Begitu juga adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa. Likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang," paparnya.
Sementara Berdasarkan sebaran wilayah kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 7,63 trilyun, Kabupaten Sigi Rp 4,29 trilyun, Donggala Rp 1,61 trilyun dan Parigi Moutong mencapai Rp 393 milyar. Perhitungan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana belum dilakukan perhitungan.
Kemudian Sutopo memperkirakan, untuk membangun kembali daerah terdampak bencana nantinya pada saat periode rehabilitasi dan rekonstruksi akan memerlukan anggaran lebih dari Rp 10 trilyun.
"Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya. Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer," pungkasnya.
Hingga saat ini, BNPB telah mencatat sekitar 2.256 orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi di Sulteng. Sebarannya di Kota Palu 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang. Semua korban sudah dimakamkan. Sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.
Sementara banyaknya bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya.