Bisbol, Fisika, dan Perang

The Catcher was A Spy mampu mengadaptasi biografi dengan baik

Bisbol, Fisika, dan Perang
ilustrasi film

 

LAKBAN- Adakah hubungan antara olahraga dan dunia ilmuwan? Dan adakah hubungan antara keduanya dengan Perang? Sejarah dunia intelijen dan spionase perang memang selalu menarik dan penuh misteri. Apalagi terkait dengan pengembangan senjata nuklir. Senjata pemusnah masal yang telah mengubah arah sejarah.   

Film ini berangkat dari kisah nyata berlatar spionase di era Perang Dunia II. Sekutu harus memastikan apakah Nazi sedang merancang bom atom? AS dengan Manhatttan Project sedang mengarah ke sana. Tentu saja mereka tak mau ketinggalan dan kecolongan dalam upaya membangun senjata pemusnah massal yang akan menentukan jalannya perang. Siapa yang lebih dahulu mampu menciptakan Bom Atom, dialah yang akan tampil sebagai pemenang. Skenario yang ditulis Robert Rodat ini merupakan adaptasi  dari biografi Moe Berg yang ditulis oleh Nicholas Dawidoff pada tahun 1994.

Dan tokoh utama film ini adalah seorang mata-mata AS yang berprofesi sebagai pemain bisbol profesional. Namanya Morris Berg (Paul Rudd). Sering dipanggil Moe. Posisinya sebagai catcher. Berkarir tak kurang dari 15 tahun sebagai atlet di cabang olah raga paling populer di negri Paman Sam. Ia menolak tawaran untuk menjadi pelatih. Barangkali, ia memang merasa sebagai orang lapangan.

Sebagai seorang Yahudi Moe sejak kecil sering menyembunyikan latar belakang etnisnya. Ia berbaur dengan mayoritas Kristiani. Pria misterius yang tak pernah menikah. Sempat dicurigai sebagai gay. Dan memiliki hubungan cinta dengan kekasihnya Estella Huni (Sienna Miller). Moe digambarkan sebagai lelaki setia walau tanpa ikatan pernikahan. Kemampuannya menyimpan rahasia dan menyembunyikan diri sangat cocok dengan bidang intelijen.

Kecerdasan Moe memang di atas rerata. Ia memiliki 4 gelar sarjana dan menguasai 9 bahasa dengan fasih. Instingnya juga kuat. Terbukti saat ia berkesempatan melakukan lawatan dalam rangka pertandingan persahabatan di Jepang.  Moe menginap di kamar hotel yang tinggi dengan latar belakang pelabuhan militer Jepang. Tanpa disuruh oleh siapapun, Moe merekam lanskap pelabuhan itu. Rekaman itu sangat penting sebagai informasi intelijen di masa perang.  

Ia akhirnya direkrut OSS, unit kecil pendahulu CIA yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri AS. Tak betah di belakang meja, Mou akhirnya mendapatkan penugasan lapangan. Bersama seorang fisikawan dan seorang perwira militer. Tugasnya cukup berat. Memastikan apakah Jerman sedang mengembangkan Bom Atom. Kuncinya ada di fisikawan Jerman, Profesor Werner Heisenberg. Bila simpulannya positip maka Moe harus membunuh fisikawan paling handal setelah Einstein itu.

Film besutan Ben Lewin ini menggambarkan dunia intelijen yang rumit. Para agen yang cerdas dan memiliki kemampuan di atas rerata. Berlaga dalam olahraga jauh lebih baik daripada mengukuhkan eksistensi di ujung senjata. Di sisi lain, para ilmuwan juga tidak bisa melepas diri dari tanggungjawab untuk menciptakan dunia yang lebih damai. Tak hanya mengejar reputasi sebagai ilmuwan garis depan yang paling handal.      

<div style="position:relative;height:0;padding-bottom:56.25%"><iframe src="https://www.youtube.com/embed/CkH-MHBItdQ?ecver=2" style="position:absolute;width:100%;height:100%;left:0" width="640" height="360" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe></div>