Belasan Pemain dan Staff Klub Sepakbola Portugal Terpapar Varian Omicron

MONITORDAY.COM - Beberapa negara di Eropa telah mendeteksi adanya kasus varian baru Virus Corona. Kemudian sejumlah negara pun kembali memperketat aturan pembatasan Covid-19 seperti syarat kedatangan pendatang asing hingga lockdown nasional akibat varian dinamai Omicron yang dinamai Omicron ini.
Varian tersebut pertama kali terdeteksi di Afrika, dan diduga sejumlah ahli lebih menular dari varian Covid-19 lainnya.
Sebanyak 13 kasus COVID-19 varian Omicron ini terdeteksi di Portugal. Belasan pemain dan staf klub sepakbola terdeteksi, Belenenses SAD (B-SAD).
Direktorat Jenderal Kesehatan (DGS) Portugal mengatakan salah satu pemain klub B-SAD baru saja kembali dari Afrika Selatan. Diagnosis dibuat usai klub asal Lisbon itu memainkan pertandingan Liga Primeira melawan Benfica pada Sabtu (27/11/2021), sebagaimana dilansir redaksi dark Reuters pada Selasa (30/1/2021).
Ketika itu baru 9 pemain B-SAD yang terdeteksi. Kesembilan pemain itu merumput dalam laga melawan Benfica.
Bek B-SAD, Cafu Phete dinyatakan positif COVID-19 usai kembali dari tugas internasional di Afrika Selatan pada (17/11/2021) lalu. Dia bersama 12 orang lainnya di klub itu terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron pada Senin (29/11/2021).
Berdasarkan laporan Reuters, lebih dari puluhan negara telah melaporkan kasus varian Omicron pada hari ini. WHO telah menyebut varian ini berisiko menimbulkan lonjakan kasus secara global.
Kepala DGS, Graça Freitas menyampaikan kepada penyiar SIC bahwa hampir semua pemain Belenenses telah menerima vaksin COVID-19. Selanjutnya, DGS akan melakukan tracing terhadap semua yang terlibat kontak fisik dengan para pasien COVID-19 varian Omicron tersebut.
Sementara itu, juru bicara klub mengungkapkan sebagian besar dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan. Kini, 44 pemain dan staf melakukan karantina dan menunggu tes ulang.
Presiden Benfica dan B-SAD mengatakan bahwa bila mereka tidak memainkan pertandingan, mereka berisiko dihukum karena absen tanpa alasan. Mereka menyalahkan liga dan DGS karena tidak menunda pertandingan.
B-SAD pada hari Senin meminta Liga untuk membatalkan pertandingan hari Sabtu dan mengatur pertandingan ulang. Liga, yang sebelumnya mengatakan tidak menerima permintaan resmi untuk menunda pertandingan, pada Senin tengah menyelidiki apakah pertandingan telah mematuhi aturan kesehatan.
Sedangkan DGS menyebut bukan wewenang pihak kesehatan menunda pertandingan. Portugal, yang memiliki salah satu tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di dunia, pekan lalu mengumumkan kembalinya pembatasan untuk memperlambat penyebaran epidemi.
Mengenai kegiatan klub sepak bola sendiri, B-SAD diketahui bermain melawan klub divisi tiga Caldas pada 21 November lalu. Lalu, juru bicara Caldas menyebutkan mereka akan mengetes COVID-19 para pemain mereka.
Selain itu, juru bicara Benfica mengatakan tidak ada pemain mereka yang diisolasi, sebab para pemain Belenenses yang mereka hadapi pada hari Sabtu tidak dianggap sebagai kontak berisiko tinggi.