Batik dan Tradisi Sarat Nilai
jangan malu pakai batik, bahkan kamu pasti bangga kalau sudah mengenali seluk-beluk dan riwayatnya

Anak muda pakai batik? So What gitu loh. Apa kau akan nampak tuir? Gak juga. Ada motif-motif batik kontemporer yang berkesan casual dan cocok untuk usia muda dan suasana santai. Bahkan motif-motif itu akan jadi aneh kalau dipakai pada momen resmi.
Batik memang unik. Salah satu kekayaan budaya yang menarik untuk selalu dikulik. Batik punya sejarah yang panjang. Berbagai peradaban luhur dunia memiliki khasanah motif, cara pembuatan, dan teknologi yang digunakan dalam proses kreatif dan produksi kain yang di negara kita dikenal dengan nama batik ini.
Oke guys. Di kesempatan lain kita akan bahas sejarah panjang itu. Namun, kali ini kita akan mengulas dengan ringan-ringan saja. Istilah batik muncul dari amba dan tik. Membuat titik. Ya, memang dalam proses pembatikan ini lekat dengan membuat titik-titik. Aslinya batik dibuat dengan teknik batik tulis. Titik demi titik, terhubung dalam garis. Ya, uniknya prosesnya dilakukan dengan menahan warna. Bukan langsung mewarnai.
Malam atau lilin yang dipanaskan ditaruh dalam canting. Alat tradidional semacam pipet yang digunakan untuk menutup permukaan kain yang tidak akan dikenai warna saat pencelupan. Canting ada yang kecil untuk membuat garis tepi. Sementara canting yang lebih besar akan digunakan untuk membuat blok. Atau dalam bahasa Jawa menembok.
Berdasarkan pola yang sudah digambar di atas kain, malam dilekatkan ke permukaan kain dengan menggunakan canting. Setelah selesai menutup dengan malam maka kain akan dicelup dalam larutan warna sesuai yang diinginkan.
Setelah itu, kain akan dicuci, dikeringkan, dan dilunturkan lapisan lilin yang menutupinya. Bila hanya ada satu warna, coklat misalnya, di atas kain putih maka selesailah proses pembatikan. Namun bila terdiri dari beberapa warna maka proses dengan tahapan semacam itu akan diulang sesuai jumlah warna. Kebayang rumitnya gak? Tapi itulah yang membuat batik tulis bernilai tinggi.
Batik tulis yang dibuat dengan handmade memang membutuhkan proses yang lama dan rumit. Namun, hasilnya memang bernilai artistik tinggi. Kesalahan-kesalahan kecil saat menorehkan malam yang berakibat ‘sedikit belepotan’ yang khas justru membuat batik tulis memiliki nilai tinggi.
Unik ya?
Buat kamu yang sempat ke Jogja diantara tanggal 26 Pebruari hingga 3 Maret 2018 ini ada event yang sayang banget kalau dilewatkan. Ya, Pameran Batik Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman yang mengambil tema Cerita Di Balik Goresan Canting. Lokasinya di Dome Area, Taman Pintar Yogyakarta. Batik Tulis berkualitas tinggi milik kerabat Keraton akan memancarkan pesonanya.
Nah, lain kali kita akan ulas batik selain batik tulis. Ada yang menggunakan teknik cap, cetak sablon, cetak printing, hingga batik lukis. Apa bedanya? Pantengin terus lakeybanget ya..