Barasuara Sesuatu Yang Berbeda di Java Jazz 2016
Barasuara menyajikan musik penuh energi

LAKEYBANGET.COM – Event Java Jazz Festival kali ini sepertinya sangat dinantikan banyak penikmat musik Jazz, terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang di hari pertama, tapi banyak juga yang datang hanya ingin melihat penampilan artis lokal favoritnya dan juga menonton special show, namun setelah seharian mendengarkan musik jazz yang benar benar kental aroma jazznya dari sore hingga malam hari, tepatnya pukul 22.30 WIB LakeyBanget tertarik mendengar keriuhan penonton di tengah lapangan tepatnya di Ministry Of Environment And Forestry Stage dimana panggung tersebut berdekatan dengan area food court. Ternyata di stage ini tampil sebuah band bernama Barasuara.
Jika kamu mengikuti tren musik indie di Indonesia, tentunya nama Iga Massardi tidak asing lagi di telinga. Sebelumnya, Iga Massardi sudah dikenal lebih dahulu dengan band-nya The Trees and The Wild, Tika & The Dissidents dan grup musik Soulvibe.
Barasuara digawangi oleh Iga Massardi (Vocal, Guitar), TJ Kusuma (Guitar), Gerald Situmorang (Bass), Marco Steffiano (Drum). Dilengkapi dua penyanyi wanita pengiring, Asteriska dan Puti Chitara semakin membuat Barasuara tidak biasa, begitu meriah.
Selain itu, Barasuara diisi oleh personel yang tidak asing lagi di dunia industri musik. Yang menarik, mereka dari latar musik yang berbeda-beda sehingga tidak heran jika musik Barasuara terasa begitu kaya. Seperti Gerald Situmorang sang bassist yang sudah melalang buana dari satu panggung jazz ke panggung jazz lain mengiringi musisi jazz Indra Lesmana, Eva Celia, Monita dan bersama band-nya Sketsa. Sedangkan sang drummer Marco Steffiano adalah pengisi drum dari band pengiring penyanyi Raisa.
Barasuara menyajikan musik penuh energi, sejak awal menggebrak panggung sehingga sukses memancing lagi semangat dan histeria penonton meskipun saat itu sudah mendekati tengah malam.
Meski tampil dalam festival Jazz, Barasuara tampak tak ingin kehilangan identitas ciri khas musik mereka. Band ini membawakan musik yang bernafaskan psychedelic, rock, folk, blues dan jazz dengan lirik Indonesia yang kental akan bahasa baku. Barasuara mengedepankan ritme dan energi yang menerjang adrenalin dengan lirik yang puitis namun enggak melankolis. Lakban sendiri sampe jejingkrakan mendengar musiknya, jadi lupa kalo lagi nonton Jazz, hehehe.
Barasuara membuka malamnya dengan membawakan lagu berjudul “Mengunci Ingatan” yang sangat nikmat didengarkan, lalu dilanjutkan dengan lagu “Hagia”, “Nyala Suara” dan beberapa lagu lainnya dalam Album Taifun.
Di tengah - tengah acara sang vokalis mengajak penonton untuk maju mendekat, “Bagian depan ini bukan cuma buat para fotografer atau media saja, tapi kalian semua boleh maju, boleh merapat," ujar Iga disambut dengan riuh semangat penonton di panggung Ministry of Environment and Forestry, Java Jazz Festival 2016 di JIExpo Kemayoran.
Pokoknya semalam Lakban merasa menemukan angin segar saat bertemu mereka dengan musiknya yang berbeda. Acara yang diadakan BNI ini sungguh luar biasa dapat memancing antusias penonton yang ingin datang ke Java Jazz Festival 2016