Apa Pesan Bijak Pak Wooden Buat KIta?
“Don’t let what you cannot do interfere with what you can do.” (Jangan biarkan apa yang tidak bisa kamu lakukan mengganggu apa yang bisa kamu lakukan.) - John Wooden

“Don’t let what you cannot do interfere with what you can do.” (Jangan biarkan apa yang tidak bisa kamu lakukan mengganggu apa yang bisa kamu lakukan.) - John Wooden
LAKBAN – Belajar perlu motivasi. Kadang beban tugas dan materi yang harus dikuasai terlalu melelahkan dan berat. Tenaga dan pikiran seakan terkuras. Belum lagi beragam persoalan dan gangguan yang mungkin muncul dalam keseharian.
Di satu sisi seorang pelajar atau mahasiswa harus berusaha sampai pada batas maksimalnya dalam menyelesaikan tugas. Juga dalam menguasai materi sesuai kurikulum. Keyakinan bahwa dirinya mampu sangat penting. Jika perlu bertanya pada guru, dosen, atau teman. Atau dari berbagai sumber belajar yang bisa diakses. Baik secara daring maupun luring.
Di sisi lain pembelajar harus juga realistis pada suatu batas kemampuan. Tak perlu depresi. Jauhi stress yang justru akan membawa kerugian yang lebih besar.
Maka salah satu nasehat dari John Wooden di atas perlu dicerna dan diterapkan secara proporsional. Dengan demikian pembelajar dapat terus melangkah menggapai pengetahuan, keahlian dan ketrampilannya hingga titik optimal.
Yang pertama, kita perlu punya prioritas. Mana tugas yang wajib mana dan harus didahulukan. Mana yang bisa ditunda meskipun sang pembelajar sangat berminat terhadap topik atau materi tertentu. Jika kita mahasiswa IPA dan masih tertinggal dalam matematika misalnya, jangan sampai pelajaran lain ikut tenggelam. Upayakan mengejar ketertinggalan tanpa menyepelekan matkul lainnya.
Yang kedua, kita harus bisa memilih dan memilah dengan cermat ekskul mana yang akan diikutinya. Banyak pelajar yang sangat berminat pada satu bidang ekstra namun bakat dan jalan hidupnya ternyata ada di bidang lain. Ada yang bisa ditunda. Apalagi kalau kita siswa atau mahasiswa baru. Sanat perlu penyesuaian dan prioritas. KRS atau rencana studinya saja masih dipiihkan atau ditetapkan oleh prodi yang bersangkutan.
Yang ketiga, kita harus bisa bertindak efisien. Jangan terlarut dengan kegiatan OSIS, ROHIS, atau kemahasiswaan tanpa menyadari bahwa ada keterbatasan tenaga dan waktu yang harus diatur seefisien mungkin. Aktivitas kemahasiswaan itu sangat penting.
Nah, ingat ya! Kita semua punya potensi, bakat, kemampuan, sekaligus keterbatasan. Jadi penting untuk berusaha seoptimal mungkin. Jangan karena kelemahan atau ketidakmampuan di satu aspek membuatmu merasa bete. Jangan sampai tenggelam dalam kekecewaan. Kerjakan mana yang bisa kamu kerjakan!