Anak Depresi? Begini Langkah Yang Harus Dilakukan

Depresi bisa terjadi pada anak, tak hanya orang dewasa.

Anak Depresi? Begini Langkah Yang Harus Dilakukan
Ilustrasi foto/Net

DEPRESI umumnya terjadi pada orang dewasa yang mengalami tekanan ataupun beban pikiran berlebih. Namun, bukan tidak mungkin depresi juga terjadi pada anak. Karena dalam perkembangannya, anak seringkali mengalami perubahan suasana hati. Tak heran bila satu waktu, anak kita bisa tampak riang, namun di lain waktu bisa berubah lesu dan sedih.

Nah, Jika seorang anak lebih sering terlihat murung, sedih dan putu asa, maka bisa jadi ia sedang mengalami depresi.

Menurut Danardi Sosrosumihardjo, dokter spesialis kejiwaan, depresi pada anak dapat terjadi ketika daya tahan kejiwaan mereka tidak kuat menghadapi tekanan. Kasus yang seringkali terjadi adalah tuntutan orangtua agar anaknya menjadi juara. Jika ketahanan jiwanya kurang, maka bukan juara yang ia raih, melainkan depresi masa kecil. Sebuah kondisi kesehatan mental, dimana anak tak lagi bisa menjalani hidup.

Dalam kondisi seperti ini, maka orangtua mesti tanggap dan tidak terlalu memaksakan kehendaknya. Lalu berikut langkah-langkah yang mesti dilakukan seperti dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan:

Pertama, obrolkan dengan anak tentang kegiatannya dan hal-hal yang terjadi di rumah, sekolah dan luar sekolah. Coba cari tahu hal yang mengganggu pikiran/perasaannya.

Kedua, lindungi anak Anda dari tekanan yang terlalu besar bagi usianya, perlakuan yang merusak mental serta kekerasan.

Ketiga, upayakan anak untuk cukup tidur, makan teratur, aktif secara fisik dan melakukan kegiatan yang disukai.

Keempat, bicara dengan yang Anda rasa cukup/sangat mengenal anak Anda. Carilah bantuan dari Tenaga kesehatan professional (konsuler, psikolog, psikiater).

Kelima, Perhatikan kesehatan fisik, mental dan keperluan anak Anda terutama saat ada perubahaan-perubahan besar dalam hidupnya, misalnya pindah ke sekolah baru atau masa puber.

Keenam, bila anak memiliki niatan atau malah sudah pernah melukai dirinya, carilah bantuan daei tenaga professional sesegara mungkin untuk mencegahnya.

Ketujuh, luangkan waktu dengan anak Anda.