Agar Tetap Impor BBM, Marwan Batubara Tuding Pemerintah Sengaja Memperlambat Pembangunan Infrastruktur Kilang Minyak
Rencana pembuatan kilang minyak yang mengacu pada Perpres Nomor 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional untuk merevitalisasi lima kilang minyak di Balikpapan, Balongan, Cilacap, Dumai, dan Plaju terkesan sengaja diperlambat.

MONITORDAY.COM - Rencana pembuatan kilang minyak yang mengacu pada Perpres Nomor 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional untuk merevitalisasi lima kilang minyak di Balikpapan, Balongan, Cilacap, Dumai, dan Plaju terkesan sengaja diperlambat.
Hal itu di duga sengaja dilakukan pemerintah agar bisa terus melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS ) Marwan Batubara saat mengisi diskusi publik bertajuk Infrastruktur Era Jokowi: Efektif, Salah Sasaran atau Koruptif?' di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
"Pertama, masalahnya Pertamina kalo tidak mengandalkan parter, gak bisa menyiapkan dana. Pertamina tidak cukup uang untuk membangun kilang BBM karena Pertamina harus nanggung subsidi negara," ujar Marwan.
"Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena Pertamina sedang digerogoti konglomerat," sambungnya.
Sehingga, lanjut Marwan pemerintah akan melakukan impor BBM dan proses pembangunan infrastruktur dalan hal ini kilang minyak terpaksa harus molor.
"Nah, dengan kondisi rugi seperti itu sengaja mengulur-mengulur waktu. Kalau dipaksajan sehingga impor tetap tinggi dab terus meningkat. Malah nilai tukar rupiah terus merosot," papar Marwan.
Lebih lanjut, ia meminta pemerintah untuk menghentikan kebijakan yang dinilai populis tersebut agar negara tidak mengalami kerugian jangka panjang.
"Kebijakan populis tolong dihentikan! Pembangunan infrastruktur Pertamina itu tidak terjadi akibat kebijakan populis yang melanggar UU BUMN," tutupnya.