3 Kunci Membiasakan Diri Termotivasi
ritus kecil, gerakan fisik, dan pola baku menjadi kunci memotivasi diri

LAKBAN- Kamu mungkin sedang mengerjakan skripsi. Atau sedang magang kerja. Ada sejumlah hal yang harus kamu kerjakan agar tugasmu selesai. Kenyataannya, ada yang bisa mengerjakan skripsi atau laporan kerja dengan cepat. Hasilnya pun bagus. Ada juga yang lambat bahkan akhirnya tak kunjung selesai.
Kamu sering dengar istilah hangat-hangat tahi ayam. Di awal terlihat begitu bersemangat, namun gak ada langkah eksekusi. Makin hari makin jauh panggang dari api. Makin terlihat tekad yang semakin melemah. Seakan habis energi untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan.
Mood kamu dalam belajar atau bekerja pun sering demikian. Lain halnya dengan pekerjaan rutin yang memang mau tidak mau harus kamu jalani sesuai jadwal. Maka, tekadmu harus kuat. Dan tekad itu harus kamu wujudkan dalam irama kerja yang tertata. Hingga kamu bisa menuntaskan pekerjaanmu. Tuntas dan tentu saja berkualitas.
Bagaimana agar kamu bisa menjaga mood kamu dan menjadikan kondisi termotivasi sebagai kebiasaan?
PERTAMA. LAKUKAN RITUAL KECIL. Setiap orang mungkin memulai pekerjaannya dengan sebuah kebiasaan kecil yang unik. Ada yang memulai dengan segelas air putih. Ada yang memilih teh atau kopi untuk mengawali ‘tugas besarnya’.
Ada juga yang memulainya dengan memakai pakaian tertentu. Atau memakai sepatu. Walau kamu melakukan tugasmu di rumah. Atau di lingkungan yang tidak formal. Ritus tertentu bisa menumbuhkan mood dan motivasimu.
Kebiasaan itu sepintas terlihat tak terlalu penting. Tapi, ritus itu ternyata bisa menjaga mood kamu. Sebuah upacara yang mengantarkan kamu pada kondisi siap kerja. Tentu saja tak melupakan doa sebagai elemen utamanya.
KEDUA. JAGA GERAKAN FISIK. Gerakan fisik tak harus gerakan sport. Mungkin ada gerakan tertentu yang bisa membuat kamu terjaga dari kondisi ‘lemas’ atau ngantuk. Kalau kamu mulai hilang mood lalu kamu membenamkan diri di sofa, tentu kamu akan semakin tenggelam dalam keterpurukan.
Lakukan hal yang sebaliknya. Lawan rasa terpuruk dan malas dengan berdiri. Mungkin mengepalkan tangan. Atau gerakan lain yang bisa membantu mentalmu terbangun lagi.
KETIGA KEBIASAAN MENJADI POLA BAKU. Jadikan hal di atas menjadi pola baku dalam hidupmu. Hal itu akan sangat membantu sebagai ‘pengingat’ dan penjaga motivasi. Kamu akan menjadi pribadi yang berdisiplin. Segala yang kamu lakukan akan mampu kamu selesaikan dengan baik sampai tuntas.
Jadi, kamu tidak lagi bingung dan bengong di depan laptop. Tak lagi galau menatap layar gawai. Atau merenung mencari ilham dan wangsit. Kamu akan menemukan motivasimu justru dari kebiasaanmu. Membiasakan diri untuk selalu termotivasi.