Senator: Fitrah Indonesia Berideologi Pancasila
Saat ini, ideologi yang tidak sesuai dan mengancam keutuhan NKRI mengalir deras masuk dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai kemasan.

MONDAYREVIEW.COM- Kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini, yang ditandai dengan mudahnya masyarakat mengakses informasi dari berbagai penjuru dunia akan menjadi ancaman. Pasalnya, deras informasi yang masuk masyarakat akan dengan mudah menerima berbagai macam ideologi yang tidak sesuai dan bahkan mengancam ideologi negara, Pancasila.
Demikian disampaikan Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta, Azis Khafia kepada redaksi , Sabtu (03/06).
Menurutnya, saat ini ideologi yang tidak sesuai dan mengancam keutuhan NKRI mengalir deras masuk dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai kemasan. Dampak dari itu, ada sebagaian masyarakat yang terjangkit virus ideologi yang berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
“Ada beberapa masyarakat yang terjangkit virus ideologi yang mengancam NKRI,” katanya.
Maka itu, melalui mementum bulan suci Ramadhan ini, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil hakekat dari bulan suci ini. Yaitu kembali kepada fitrah dan kembali kepada keseimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fitrah Indonesia adalah berideologi Pancasila bukan yang lain.
“Melalui ibadah puasa marilah kita kembali fitrah NKRI yaitu Pancasila,” Ajaknya.
Lebih lanjut Azis mengapresiasi keputusan Presiden yang telah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikan peringatan tersebut menjadi hari libur nasional. Dan ia pun sebagai putra asli betawi merasa tersanjung, pasalnya saat upacara memperingati Hari Lahir Pancasila, Presiden dan Wakil Presiden mengenakan pakaian khas Betawi (Ujung Serong). Baginya apa yang telah dilakukan Presiden dan Wakil Presiden merupakan bentuk komitmen pemerintah mencintai kearifan lokal, khsusnya DKI Jakarta.