Pasca Pilkada DKI, Jumlah Haters Jokowi Makin Meningkat di Medsos

“Berdasarkan temuan mutakhir hasil survei SMRC sebelum dan sesudah Pilkada DKI, dukungan pada tokoh-tokoh untuk menjadi presiden sangat stabil"

Pasca Pilkada DKI, Jumlah Haters Jokowi Makin Meningkat di Medsos
Foto Mondayreview.com (Afi).

MONDAYREVIEW.COM- Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research&Consulting (SMRC), Djayadi Hanan  mengatakan bahwa Pilkada DKI Jakarta tidak memiliki efek pada politik nasional. Bahkan pasca pilkada DKI Jakarta dukungan masyarakat terhadap Jokowi makin menguat dan jauh meninggalkan pesaing terberaatnya, Prabowo Subianto.   

“Berdasarkan temuan mutakhir hasil survei SMRC sebelum dan sesudah Pilkada DKI, dukungan pada tokoh-tokoh untuk menjadi presiden sangat stabil. Jokowi tetap teratas dan diikuti Prabowo dengan posisi relatif stabil,” Katanya  saat memaparkan hasil survei nasional SMRC yang bertajuk 'Politik Nasional Pasca Pilkada DKI Jakarta' di Kantor SMRC Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (08/06) Sore.

Selain Djayadi, acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, Politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai dan Waketum Partai Gerindra, Ferry Jualiantono. 

Stabilitas dukungan tersebut karena publik merasa puas atass kinerja Jokowi dan kondisi nasional yang tidak  berubah. Djayadi menuturkan bahwa berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh SMRC menunjukkan dalam pertanyaan terbuka bila pemilihan presiden diadakan ketika survei dilakukan 34,1 persen pemilih secara spontan mendukung Jokowi dan 17,2 persen mendukung Prabowo.

“Saat dilakukan simulasi head to head elektabiltas Jokowi sebesar 53,7 persen jauh meninggalkan Prabowo Subianto yang hanya mendapat 37,2 persen,” katanya.

Publik juga menilai bahwa kondisi ekonomi, politik, dan keamanan relatif stabil. 44,4 % merasa ekonomi rumah tangga lebih baik dibanding tahun lalu, bahkan 62,3% optimis keadaan ekonomi keluarga akan lebih baik tahun depan.  Sejalan dengan itu, penilaian atas kondisi ekonomi nasional juga cenderung positif, yakni sebesar 57,1%. 

Menanggapi hasil survei tersebut, Waketum Partai Gerindra, Ferry Jualiantono mengatakan bahwa Pilkada DKI Jakarta memberikan pengaruh negatif terhadap Jokowi. 

Menurunya kemenangan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga S Uno mempengaruhi situasi politik nasional. Bahkan dia mengklaim bahwa kemenangan pasangan gubernur DKI Jakarta nomor 3 ini mendongkrak elektabilitas Partai Gerindra dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Selian itu, Ferry mengatakan bahwa Pilkada DKI Jakarta memiliki dampak negatif bagi elektabilitas Presiden Joko Widodo. Ferry beralasan  menurunnya elektabilitas Presiden Jokowi dapat dilihat dari makin meningkatnya jumlah haters di media sosial terhadap Presiden Joko Widodo.

“Jumlah heters di media sosial semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya,” katanya saat menjadi pembicara dalam Rilis Survei Nasional SMRC yang bertajuk “Politik Nasional Pasca Pilkada DKI Jakarta” di Kantor SMRC Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (08/06) Sore.

Selaian Ferrry acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, Politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai dan Politikus Muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait. 

Lebih lanjut aksi-aksi yang dilakukan Joko Widodo yang dulu dianggap luar biasa dan menuai pujian masyarakat, sekarang kondisinya terbalik. Aksi-aksi Jokowi malah menuai kritik dan sindiran oleh masyarakat.

“Ungkapan gebuk/ tendang juga menuai kritik masyarakat karena dinilai tidak sesuai dengan kepribadian Jokowi yang dinilai sosok yang santun,”katanya.