Para Jenderal di Balik Drama Kasus Amien Rais & Novel Baswedan
Ada yang menjadi penghubung, ada yang menjadi aktor intelektual.

MONDAYREVIEW.COM – Dua kasus yang membetot perhatian publik menyebut kata ‘Jenderal’ sebagai aktor yang terlibat. Di kasus Amien Rais yang disebut namanya dalam sidang dugaan korupsi alat kesehatan disebutkan peran mantan jenderal oleh Hanum Salsabiela Rais dalam akun Instagram-nya:
Di awal April 2017 lalu, Seorang Mantan jenderal yg duduk di posisi pemerintahan ckp strategis menemui Bapak. Ia mengatakan bahwa ia dikirim boss nya yg ingin bertemu Bapak. Ia ditugasi membuat titik temu dan waktu. Bapak mengatakan "Monggo dgn senang hati, semua orang dr kalangan manapun saya temui, apalagi orang terhormat spt bapak bos". Namun sang mantan jendral mengatakan boss ingin bertemu di tempat rahasia, tdk tercium media, karena pembicaraan akan bersifat confidential. Bapak tercenung. Ini sesuatu yang aneh. Mengapa harus rahasia?
Singkat cerita Bapak menolak meski sang utusan berdalih: pertemuan penting yg tdk bisa jadi konsumsi publik. "Maaf, jika ingin bertemu silahkan tapi terbuka, biarkan media melansir, biarkan mereka tahu hasil pembicaraan, toh pasti terbaik untuk bangsa. Jika pertemuan rahasia, saya tahu, sy hanya akan jadi bangkai politik Anda".
Sang utusan mundur, pamit dlm kekecewaan. Saya mendengar dan melihatnya semua dr balik pintu di Joglo. Oh ini to Bapak Mantan Jenderal yang sering jadi penghubung itu.
Sepeninggal sang utusan, sy katakan pada Bapak. "Pak, beliau bos pasti akan tersinggung dgn jawaban Bapak. Dan it's just a matter of time, you'll be singled out. Hanya soal waktu Bapak akan diperkarakan entah bagaimana dan apa caranya"
Bapak mengangguk. Ia sangat paham.
Dalam hal ini sang mantan jenderal merupakan penghubung antara si bos dengan Amien Rais. Siapakah kiranya sang mantan jenderal ini? Dalam perkembangan berita kasus ini isu mantan jenderal praktis terkubur dalam perbincangan.
Lalu di kasus lainnya yakni terkait penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pembertantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel Baswedan yang sedang dalam pemulihan di Singapura melakukan wawancara eksklusif dengan media Time. Dalam pernyataannya Novel menyebut ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam penyiraman air keras ke wajahnya. Siapa oknum jenderal Polri yang dimaksud memang masih menjadi pertanyaan.
Novel mengaku telah mendapatkan informasi ada “orang kuat” di balik serangan terhadap dirinya. Namun awalnya Novel menampik. Setelah dua bulan berlalu, pelakunya tak kunjung terungkap, Novel pun mempertimbangkan kebenaran informasi tersebut.
"Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar," kata Novel, sebagaimana dikutip dari "Time".