Jokowi: Jadikan 1 Juni Sebagai Momen Teguhkan Komitmen Berpancasila

Persiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Sabtu, (1/5) pagi.

Jokowi: Jadikan 1 Juni Sebagai Momen Teguhkan Komitmen Berpancasila

MONITORDAY.COM- Persiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Sabtu, (1/5) pagi. Dalam kesepatan itu, Ia menyampaikan bahwa Indonesia harus bersyukur karena mempunyai Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Indonesia dianugerahi Pancasila yang menjadi pemandu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang menjadi benteng untuk menghadapi bahaya ideologi-ideologi lain. Yang jadi rumah bersama bagi seluruh komponen bangsa,” ujar Presiden seperti dilasir laman setkab.

Di momen peringatan hari lahir Pancasila ini, Jokowi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meneguhkan komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Menerapkan toleransi, rukun, gotong royong, serta melawan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.

Jokowi mengingatkan, bahwa sebagai bangsa yang besar dan mejemuk, Indonesia kerap kali menghadapi masalah-masalah. Namun berkat persatuan dan kesatuan seluruh elemen, bangsa ini bisa menghadapi tantangannya bersama.

“Tujuh puluh empat tahun yang penuh dinamika, naik dan turun. Tetapi kita bisa mengelolanya, mampu mengelolanya, dan semakin memperkokoh persatuan kita,” tutur Presiden.

Kokohnya bangsa, menurut Jokowi, tidak hanya karena persatuan dan kesatuan masyarakatnya, tapi juga karena negara selalu teguh memegang konstitusi yang berjalan. Serta Pancasila sebagai pemandunya.

“Pemandunya adalah nilai-nilai luhur Pancasila, yang berketuhanan, berkeadilan sosial, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan social,” ucap mantan Walikota Solo ini.

Meski begitu, Presiden menyadari tidak mudah menjalankan nilai-nilai tersebut di tengah tantangan yang dihadapi. Mulai dari persaingan internasional, teknologi, dan berbagai problem di dalam negeri seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, serta potensi konflik horisontal karna fitnah dan berita bohong.

Karena itu, Jokowi mengajak masyarkat agar tetap optimis bahwa Indonesia telah berada di jalur yang benar. Karena infrastukutur yang telah digencarkan pembangunannya, telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Selain infrastruktur, Jokowi menegaskan, bahwa kedepan penguatan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi perhatian khusus pemerintah. Hal ini dimaksudkan dalam rangka menyejahteraan masyarakat sesuai dengan yang dicita-citakan bersama.

Oleh karena itu, Jokowi berharap semua elemen bangsa dapat berkontribusi dalam rangka penguatan SDM ini. “Para ulama dan para tokoh agama. Dari sekolah, dari madrasah, dari pesantren, sampai perguruan tinggi. Dan dari budayawan, para budayawan dan profesional untuk ikut serta dalam akselerasi pembanguman SDM,” harapnya.