Gelaran 16 Film Festival (16FF) Dibuka dengan Penayangan Film Dokumenter 'Damai Dalam Kardus'

Pada gelaran 16 Film Festival (16FF) di Jakarta, yang berlangsung akhir pekan kemarin, Minggu 25 November 2017, dibuka dengan film pendek dokumenter berjudul Damai Dalam Kardus, film yang pernah memenangkan Eagle Awards 2018 ini menceritakan kisah asal Poso, yang keluarganya terpecah karena konflik agama di sana dua dekade silam.

Gelaran 16 Film Festival (16FF) Dibuka dengan Penayangan Film Dokumenter 'Damai Dalam Kardus'

MONITORDAY.COM - Pada gelaran 16 Film Festival (16FF) di Jakarta, yang berlangsung akhir pekan kemarin, Minggu 25 November 2017, dibuka dengan film pendek dokumenter berjudul Damai Dalam Kardus, film yang pernah memenangkan Eagle Awards 2018 ini menceritakan kisah asal Poso, yang keluarganya terpecah karena konflik agama di sana dua dekade silam.

Film ini, yang menjadi bagian dari program inkubasi tahunan Eagle Awards and Documentary Competition (EADC), digarap oleh Andi Ilmi Utami dan Sulaeman Nur. Mereka mengikuti perjalanan seorang pria dalam mencari ayahnya, yang sudah terpisah sejak dia kecil karena buntut konflik agama di Poso. Ayahnya Kristen dan ibunya Islam.

Film Damai Dalam Kardus ditayangkan bersama 36 film lain dalam 16FF edisi kedua pada 25 November - 10 Desember 2018. Festival ini secara khusus mengangkat isu kekerasan sosial di Indonesia karena alasan perbedaan. Festival digelar bertepatan dengan kampanye global 16 hari anti kekerasan.

"Lewat film kita melihat, mendengar, dan menumbuhkan rasa empati yang tak jarang berujung pada tumbuhnya kekuatan kolektif untuk mencari solusi dan memberantas kekerasan berbasis gender dan seksualitas," tulis Nia Dinata, pendiri 16FF, dalam teks pengantar festival.

16FF tahun ini berpusat di Jakarta dengan 11 lokasi pemutaran film, seperti @america, Institut Francais d'Indonesie (IFI), SAE Institute, dan Galeri Indonesia Kaya. Semua sesi pemutaran dibuka untuk umum dan gratis.

Beberapa film lain di antaranya, Biola Tak Berdawai, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak, Posesif, Cinta dari Wamena, Opera Tikus Got. Selain film cerita dan dokumenter Indonesia, ada juga beberapa film dari Myanmar dan Timor Leste.

Selain Jakarta, festival juga punya program penayangan dan diskusi di sejumlah daerah lain, yaitu Surabaya, Jombang, Jambi, Semarang, Rembang, Sragen, Yogyakarta, Bengkulu, Lampung, dan Denpasar. Jadwal selengkapnya tersedia di akun media sosial @enambelasffest.