Foto Terbaru Bocah Aleppo yang Berdarah Beredar

Anak laki-laki Suriah yang tahun lalu menjadi lambang penderitaan warga Aleppo.

Foto Terbaru Bocah Aleppo yang Berdarah Beredar
Omran Daqneesh/istimewa

MONDAYREVIEW.COM – Dilansir bbc.com. Foto-foto terbaru Omran Daqneesh, anak laki-laki Suriah yang tahun lalu menjadi lambang penderitaan warga Aleppo, sudah beredar.

Pada Minggu (04/06), Omran difoto di rumah barunya di Aleppo, yang kini sudah dikuasai kembali sepenuhnya oleh pemerintah. Dalam foto itu Omran tampak bersih dan rapih, berbeda jauh ketika dia berlumur darah dan debu pada Agustus 2016 lalu. Saat itu, menurut para pegiat, Omran difoto sesaat setelah rumahnya dilanda serangan udara yang menewaskan saudaranya.

 istimewa/@KHALEDISKEF

Dalam wawancara dengan wartawan propemerintah Suriah, ayah Omran mengeluh bahwa dia 'digunakan sebagai propaganda'.

Mohammed Daqneesh mengatakan kepada wartawan dari stasiun TV Iran, Al-Alam, bahwa kelompok perlawanan di Suriah dan media internasional ingin menggunakan Omran untuk menyerang Presiden Bashar al-Assad.

"Mereka ingin berdagang dengan darahnya dan menerbitkan foto-fotonya."

Daqneesh menambahkan dia sedang duduk bersama putranya yang berusia lima tahun itu ketika rumah mereka diserang pada 17 Agustus 2016. Meski demikian, Daqneesh tidak mendengar pesawat terbang di udara.

Menurutnya Omran hanya menderita cedera ringan dan darah di wajah putranya menetes dari salah satu luka.

Ketika dia sedang mencari tiga anaknya yang lain di balik puing-puing, 'sekelompok pria bersenjata' membawa Omran ke ambulans di jalan dan mulai membuat film.

Mereka, menurut Daqneesh, membawanya ke rumah sakit walaupun tidak diperlukan.

Rekaman video memperlihatkan Omran dibawa dari sebuah bangunan yang hancur dan didudukkan di belakang ambulans oleh seorang pria tidak bersenjata yang tampaknya adalah petugas penyelamat.

 istimewa

Yang membuat video adalah Pusat Media Aleppo, AMC, yang mendukung oposisi setelah -menurut mereka- terjadi serangkaian serangan udara Rusia di kawasan Qaterji.

Seorang dokter di rumah sakit tempat Omran dirawat, mengatakan kepada BBC pada saat itu Omran menderita cedera di bagian kepala sehingga perlu dijahit dan menderita 'kaget'.

Ketika pasukan pemerintah bergerak maju ke Aleppo pada akhir tahun lalu, Daqneesh dan keluarganya dilaporkan memilih untuk melintasi batas ke kawasan yang dikuasai pemerintah bersama ribuan warga sipil dan bukan mengungsi ke Provinsi Idlib, yang dikuasai pemberontak.