Ada Tokoh Parpol Jadi Penyandang Dana Kerusuhan 22 Mei

Indonesia Police Watch (IPW) mendapatkan informasi, bahwa ada setidaknya tiga orang yang diduga menjadi penyandang dana kerusuhan 22 Mei. Dari ketiganya, diduga terdiri dari pengusaha sekaligus tokoh partai politik.

Ada Tokoh Parpol Jadi Penyandang Dana Kerusuhan 22 Mei
Ketua Presidium IPW Neta S Pane/net

MONITORDAY.COM - Indonesia Police Watch (IPW) mendapatkan informasi, bahwa ada setidaknya tiga orang yang diduga menjadi penyandang dana kerusuhan 22 Mei. Dari ketiganya, satu diantaranya diduga merupakan tokoh partai politik.

“Dari ketiga orang ini, polisi sepertinya sudah mendapatkan dua alat bukti tentang keterlibatan pengusaha dan tokoh partai yang berinisial HM,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5).

Menurut Neta, Berdasarkan penelusuran IPW, politisi berinisial HM itu memberikan dana sebesar Rp 150 juta kepada seseorang berinisial K. Dana ini lalu diberikan K kepada HK. Setelah mendapat dana Rp 150 juta, HK mendapat perintah untuk membunuh sejumlah pejabat pemerintah di saat kerusuhan 22 Mei meledak di Jakarta.

Selain itu, TJ juga mendapat dana Rp 55 juta yang dananya dari HM, dengan tugas membunuh sejumlah pejabat dan tokoh pelaksana quick count. “Keduanya adalah disertir TNI yang sudah beberapa kali terlibat kejahatan di ibukota Jakarta,” ucap Neta.

“Hingga saat ini baru HM yang diketahui sebagai penyandang dana untuk pembunuhan pejabat dalam kerusuhan 22 Mei. Dan jajaran kepolisian sudah memiliki dua alat bukti mengenai keterlibatan HM,” tambahnya.

Sementara dua lainnya, lanjut Neta,  yang diduga sebagai penyandang dana untuk melakukan kerusuhan 21 dan 22 Mei di sepanjang Jl Wahid Hasyim dan di Slipi, Jakarta Barat, masih didalami jajaran kepolisian.

Neta menduga, mereka mendatangkan massa perusuh dari Surabaya dengan menggunakan pesawat dan memberikan penginapan di sejumlah hotel di Jl Wahid Hasyim. Sebagian pelaku kerusuhan dari Surabaya ini berhasil ditangkap aparat Polda Metro Jaya.

“Selain itu massa perusuh juga mereka datangkan dari Tangerang, Tangerang Selatan, dan sekitar Tanah Abang,” imbuhnya.

Neta berharap, Polri harus segera memeriksa tokoh partai dan pengusaha yang diduga sebagai penyandang dana kerusuhan. Hal ini dinilai penting untuk bisa segera menangkap dalang dari kerusuhan yang telah memakan korban jiwa itu.

"Polri harus segera memeriksa pengusaha yang juga tokoh partai keagamaan, HM, yang diduga menjadi salah satu penyandang dana kerusuhan 22 Mei di Jakarta," ujarnya.

Ia juga mendesak, Polri  agar bekerja cepat membongkar jaringan perusuh 22 Mei ini, agar gerakan mereka bisa dipagar betis dan tidak memiliki peluang lagi dalam melakukan kerusuhan baru pasca pengumuman hasil sidang di Mahkamah Konstitusi maupun saat pelantikan presiden hasil Pilpres 2019.